Pengertian DNS Server
DNS Server adalah sebuah komputer server yang menjalankan layanan kerja DNS. DNS sendiri adalah suatu sistem database terdistribusi untuk mencari suatu nama komputer/situs yang terhubung dengan jaringan, menggunakan TCP/IP. Saat user memasukan URL ke address bar di suatu browser, DNS Server akan menerjemahkan URL menjadi IP Address yang bisa diproses oleh komputer.
Dengan demikian, user bisa membuka halaman suatu website.Penggunaan DNS server secara default sudah tersetting otomatis di tiap-tiap komputer dan ISP (Internet Service Provider). Meski sudah tersetting secara default, Anda masih diberi keleluasaan memilih DNS Server. Anda perlu mensettingnya sendiri. Beberapa orang mengubah DNS Server untuk mempercepat koneksi internet.
DNS ditemukan oleh Dr. Paul Mockapetris. Berkat jasanya menciptakan DNS, dia dianugerahi lifetime achievement award dari ACM Sigcomm. ACM Sigcomm merupakan asosiasi yang menaungi para profesional dengan spesialisasi di bidang jaringan komputer. Secara umum, fungsi DNS adalah untuk memudahkan manusia dalam mengakses suatu website. Anda tidak perlu lagi menginput IP Address, hanya perlu menuliskan domain dari website tersebut di address bar browser. Hal ini tentu saja jauh lebih efektif.
Fungsi DNS Server
Jika diklasifikasikan, ada 7 fungsi utama dari sebuah DNS Server, yaitu:
- Memetakan hostname dan IP Address yang ada secara global.
- Menerjemahkan suatu hostname ke IP address. Berlaku juga sebaliknya.
- Mencari alamat host untuk memenuhi request client.
- Pada sistem cache berperan melakukan pencarian data yang sesuai.
- DNS Server bisa mengidentifikasi komputer yang ada di suatu jaringan sebagai sebuah titik.
- Memfasilitasi pengiriman email dengan mencarikan server yang tepat.
- Mengamankan aktivitas transfer data yang terjadi selama user mengakses suatu website.
Cara Kerja DNS Server
Setelah recursive melakukan pencarian, baru authoritive DNS server muncul sebagai pihak pemberi respon. Respon yang dimaksud bisa berupa delegasi atau jawaban ke DNS server lain. Jadi mudahnya begini, program resolver (web browser dan mail client) akan menghubungkan komputer milik pengguna dengan server DNS.
DNS resolver akan mencari alamat host pada file hosts. Apabila sudah ditemukan maka data akan diberikan pada klien melalui web browser sehingga proses langsung selesai. Selain melakukan pencarian pada file hosts, DNS resolver juga melakukan pencarian pada data cache karena alamat IP yang pernah dicari sebelumnya akan disimpan dalam cache DNS.
Jadi saat anda mengunjungi situs yang sama, DNS resolver akan mencarinya dalam data cache lalu memberikan hasilnya pada web browser anda sehingga proses langsung selesai. DNS juga melakukan pencarian di alamat server DNS yang pertama saat tidak ditemukan data di cache ataupun file hosts. Apabila sudah menggunakan cara di atas, tapi nama domain tidak ditemukan juga oleh server DNS maka pencarian selanjutnya dengan cara mencari file di database server lainnya.
Jika tidak ditemukan juga maka pencarian selanjutnya dengan menghubungi server DNS lain yang masih berhubungan. Jadi intinya DNS resolver akan melakukan pencarian dahulu pada cache dan file host, nanti jika tidak ditemukan baru melakukan pencarian di database DNS server. Apabila tidak ditemukan juga maka pencarian akan berpindah ke DNS server kedua, ketiga, dan seterusnya hingga ditemukan.
Setelah ditemukan, data akan langsung diberikan pada klien melalui tampilan web browser. Nah, ketika Anda tidak bisa mengakses website yang berhubungan dengan DNS hal tersebut kemungkinan besar karena DNS tidak mampu menemukan alamat IP dari website yang sedang anda akses.
Komentar
Posting Komentar