1. Static routing
Bentuk konfigurasi routing statis (Sumber: ipcisco.com)
Static Routing merupakan jenis teknik routing jaringan yang bersifat statis dan berkonfigurasi manual. Routing static umumnya dikelola oleh administrator jaringan dan digunakan dalam skenario di mana parameter jaringan dan lingkungan jaringan tetap konstan/stabil.
Routing statis bisa optimal dalam situasi tertentu, meski begitu ada konsekuensi dari jenis jaringan routing ini seperti degradasi jaringan, latensi, dan kemacetan jaringan. Secara umum, routing static tidak fleksibel karena tidak memiliki penyesuaian ketika rute utama tidak tersedia.
Kelebihan routing statis adalah tidak adanya penggunaan bandwidth antar router dan juga memiliki keamanan yang lebih baik karena terpusat pada administrator. Namun, routing statis memiliki kekurangan di bagian administrator manual dan juga kemampuan lebih di bidang topologi jaringan routing.
2. Default routing
Default routing merupakan metode routing yang mengandalkan konfigurasi untuk mengirim semua paket ke satu router. Pengiriman ini tidak bergantung pada jaringan tertentu dan di mana jaringan itu berada. Pengiriman yang fleksibel ini kemudian diteruskan ke router dalam suatu konfigurasi routing default.
Umumnya, default routing dipakai dalam sebuah router rintisan yang hanya memiliki satu rute untuk menjangkau semua jaringan lain. Sistem default routing ini juga akrab disebut dengan gateway of last resort, untuk dapat menuju ke semua paket data ke jaringan tertentu.
Router meneruskan paket menggunakan default routing ketika tidak ada rute khusus yang cocok dengan alamat IP tujuan paket di tabel routing. Default routing tidak spesifik dan digunakan untuk menghubungkan situs ISP (Internet Service Provider) atau situs utama.
3. Dynamic routing
Contoh konfigurasi dynamic routes (Sumber: geek-university.com)
Dynamic routing atau perutean dinamis merupakan penyesuaian otomatis dari rute jaringan dalam tabel routing. Dynamic routing dapat menggunakan protokol tertentu dalam menemukan tujuan jaringan dan rute tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.
Protokol dynamic routing memiliki beberapa fitur seperti router harus menjalankan protokol yang sama untuk bertukar rute dan router perlu mengiklankan ke router lainnya jika terjadi perubahan topologi routing. Tabel routing dinamis dapat terbarui secara otomatis dan dapat menggunakan berbagai protokol routing untuk menentukan jalur terpendek dan tercepat. Dynamic routing lebih efektif secara proses, terlebih pada jaringan yang berukuran sedang atau besar.
Secara khusus, dynamic routing merupakan jenis routing yang paling mudah dikonfigurasikan dan lebih efektif dalam memiliki rute terbaik untuk sebuah tujuan jaringan serta dapat menemukan jaringan terluar. Namun, dynamic routing memiliki kelemahan karena lebih boros bandwidth dan kurang aman dibandingkan routing statis.
Komentar
Posting Komentar