Langsung ke konten utama

PERBEDAAN ROUTER DAN ROUTING

A. ROUTER

Router adalah sebuah perangkat jaringan (networking device) yang bekerja dengan cara menghubungkan berbagai perangkat, seperti smartphone, laptop, tablet, dan lain sebagainya dengan layanan internet. Jika dibayangkan, router bakal menjadi sebuah "jembatan" untuk menyalurkan jaringan internet ke berbagai perangkat yang tersambung dengannya. Selain menjembatani berbagai perangkat, router juga berperan sebagai perangkat yang bisa mengelola jenis data yang dikirimkan (upload) atau diterima (download), lengkap dengan aneka informasi pendukungnya seperti jenis hingga ukuran data tersebut.

Karena router ini menghubungkan beberapa jaringan tentunya router berbeda dengan Switch. Switch hanya perangkat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer sehingga membentuk LAN atau local area network. Sedangkan router adalah perangkat yang menghubungkan satu LAN dengan banyak LAN lainnya.

B. ROUTING

Routing merupakan sebuah proses untuk meneruskan packet-packet jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang di sebut router. Router-router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.

1. Static routing


Bentuk konfigurasi routing statis (Sumber: ipcisco.com)

Static Routing merupakan jenis teknik routing jaringan yang bersifat statis dan berkonfigurasi manual. Routing static umumnya dikelola oleh administrator jaringan dan digunakan dalam skenario di mana parameter jaringan dan lingkungan jaringan tetap konstan/stabil.

Routing statis bisa optimal dalam situasi tertentu, meski begitu ada konsekuensi dari jenis jaringan routing ini seperti degradasi jaringan, latensi, dan kemacetan jaringan. Secara umum, routing static tidak fleksibel karena tidak memiliki penyesuaian ketika rute utama tidak tersedia.

Kelebihan routing statis adalah tidak adanya penggunaan bandwidth antar router dan juga memiliki keamanan yang lebih baik karena terpusat pada administrator. Namun, routing statis memiliki kekurangan di bagian administrator manual dan juga kemampuan lebih di bidang topologi jaringan routing.

2. Default routing

Default routing merupakan metode routing yang mengandalkan konfigurasi untuk mengirim semua paket ke satu router. Pengiriman ini tidak bergantung pada jaringan tertentu dan di mana jaringan itu berada. Pengiriman yang fleksibel ini kemudian diteruskan ke router dalam suatu konfigurasi routing default.

Umumnya, default routing dipakai dalam sebuah router rintisan yang hanya memiliki satu rute untuk menjangkau semua jaringan lain. Sistem default routing ini juga akrab disebut dengan gateway of last resort, untuk dapat menuju ke semua paket data ke jaringan tertentu.

Router meneruskan paket menggunakan default routing ketika tidak ada rute khusus yang cocok dengan alamat IP tujuan paket di tabel routingDefault routing tidak spesifik dan digunakan untuk menghubungkan situs ISP (Internet Service Provider) atau situs utama.

3. Dynamic routing


Contoh konfigurasi dynamic routes (Sumber: geek-university.com)

Dynamic routing atau perutean dinamis merupakan penyesuaian otomatis dari rute jaringan dalam tabel routing. Dynamic routing dapat menggunakan protokol tertentu dalam menemukan tujuan jaringan dan rute tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.

Protokol dynamic routing memiliki beberapa fitur seperti router harus menjalankan protokol yang sama untuk bertukar rute dan router perlu mengiklankan ke router lainnya jika terjadi perubahan topologi routing. Tabel routing dinamis dapat terbarui secara otomatis dan dapat menggunakan berbagai protokol routing untuk menentukan jalur terpendek dan tercepat. Dynamic routing lebih efektif secara proses, terlebih pada jaringan yang berukuran sedang atau besar.

Secara khusus, dynamic routing merupakan jenis routing yang paling mudah dikonfigurasikan dan lebih efektif dalam memiliki rute terbaik untuk sebuah tujuan jaringan serta dapat menemukan jaringan terluar. Namun, dynamic routing memiliki kelemahan karena lebih boros bandwidth dan kurang aman dibandingkan routing statis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DNS SERVER

 Pengertian DNS Server DNS Server adalah sebuah komputer server yang menjalankan layanan kerja DNS. DNS sendiri adalah suatu sistem database terdistribusi untuk mencari suatu nama komputer/situs yang terhubung dengan jaringan, menggunakan TCP/IP.  Saat user memasukan URL ke address bar di suatu browser, DNS Server akan menerjemahkan URL menjadi IP Address yang bisa diproses oleh komputer.  Dengan demikian, user bisa membuka halaman suatu website.Penggunaan DNS server secara default sudah tersetting otomatis di tiap-tiap komputer dan ISP (Internet Service Provider).  Meski sudah tersetting secara default, Anda masih diberi keleluasaan memilih DNS Server. Anda perlu mensettingnya sendiri. Beberapa orang mengubah DNS Server untuk mempercepat koneksi internet.  DNS ditemukan oleh Dr. Paul Mockapetris. Berkat jasanya menciptakan DNS, dia dianugerahi lifetime achievement award dari ACM Sigcomm. ACM Sigcomm merupakan asosiasi yang menaungi para profesional dengan spesialisasi di bidang jaring